PUBLIK tentu bertanya-tanya siapa sosok KH Shodiqul Amin? Ya, Kiai karismatik itu kini menempati posisi tertinggi di PWNU Lampung.
KH Shodiqul Amin terpilih sebagai Rais Syuriah PWNU Lampung pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XI Nahdlatul Ulama Lampung di Universitas Ma’arif Lampung (Umala) Metro, Sabtu (29/07/2023) malam.
“Saya kok asing ya dengan nama beliau. Apakah beliau (Kiai Shodiq) Dzurriat kiyai besar?,” tutur salah seorang politisi Lampung, Senin (31/07/2023).
Pertanyaan yang wajar. Sebab, Mbah Shodiq memang bukan seorang dai kondang atau kiai panggung yang kerap muncul di YouTube.
Mbah Shodiq berkhidmat di NU dari struktur paling bawah, Pengurus Ranting.
Sebelum resmi menjadi Rais Syuriah PWNU Lampung, Mbah Ahoiodiq masuk di jajaran Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) dari usulan masing-masing PCNU.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Mbah Shodiq bersama KH Nur Daim, KH A Ma’sum Abrori, KH M Toha, KH Syukri Ghozali, KH Maksum Jauhari, dan KH A. Fadholi menjadi Ahwa saat itu.
Dari tujuh nama tersebut, akhirnya disepakati Rais Syuriah PWNU Lampung masa khidmah 2023-2028 adalah KH Shodiqul Amin.
KH Shadiqul Amin, adalah sosok kiai kelahiran Semarang, 28 Juni 1962 yang merupakan alumni Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi dan Pesantren Darul Abror, Sukorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Ia nyantri di dua pesantren besar di Jawa Timur itu mulai dari tahun 1978-1989. Di Pulau Jawa, ia juga lama berkhidmah menjadi Pengurus MABIN (Majelis Pembina Madrasah Diniyah) Se-Banyuwangi Jatim (1983 – 1989).
Setelah itu ia tinggal di Lampung dan merintis sebuah pesantren pada tahun 1999 yang diberi nama Darul Ishlah yang saat ini telah memiliki lebih kurang 850 santri.
Sampai saat ini, Kiai Shodiqul Amin masih menjadi pengasuh Ponpes yang beliau dirikan di jalan Simpang 5, Pesanggarahan, Kampung Purwajaya, Banjar Margo, Tulang Bawang itu.
Ponpes Darul Ishlah itu juga telah memiliki pendidikan formal mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Terdapat juga Pendidikan Non Formal Madrasah Diniyyah Darul Ishlah Ula, Wustho, Ulya, dan Musyawirin.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Lembaga pendidikan formal tersebut meliputi TK Darul Ishlah, SD Al-Qur’an Darul Ishlah, SMP Darul Ishlah, MA Darul Ishlah, SMK Hasyim Asy’ari Darul Ishlah (HADI), dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Ishlah yang saat ini memiliki dua jurusan yakni Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam.
Selain mengasuh pesantren dan juga lembaga pendidikan formal di dalamnya, Kiai Shodiqul Amin juga sangat aktif berorganisasi khususnya di ormas keagamaan. Ayah dari 5 orang anak ini pernah menduduki beberapa posisi penting di Nahdlatul Ulama dan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dilansir dari NU Online, beliau juga tercatat sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Lampung masa khidmah 2018-2023 dan juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Tulang Bawang sejak 2017.
Kiau Shodiqul Amin memulai khidmahnya menjadi pengurus NU sedari Ranting NU Kecamatan Menggala (1992-1995), selanjutnya Rais Syuriah MWC Kecamatan Banjar Agung (1996-1999), dan tercatat pernah menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tulang Bawang.
Putra menantu pertama Kiai Shodiqul Amin yang bernama M. Thohir Muntaha (Gus Thohir) mengatakan, sikap istiqamah dalam melakukan kebaikan dan berjuang syiar Islam menjadi poin penting yang selalu diteladankan Kiai Shodiqul Amin pada anak-anaknya.
Termasuk berkhidmah di NU dengan istiqamah selalu ditunjukkan oleh sang Ayah yang menurutnya juga dicontohkan oleh kakek dan para pendahulunya.
“Saya sering mendampingi dan nyupiri Abah saat ada kegiatan di PWNU Lampung. Beliau selalu berusaha memprioritaskan undangan dan kegiatan NU di provinsi dan ini menjadi tauladan yang saya bisa rasakan,” ungkap Gus Thohir. (tim/sandika)






Leave a Reply