PEMBARUANID – Upaya untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia terus berlanjut. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mengupayakan proyek lanjutan dengan pengadaan satelit Satria-2, menyusul capaian terbatas dari Satria-1, satelit generasi pertama Indonesia.
Direktur Utama Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian (PPN/Bappenas) terkait proyek Satria-2.
“Satria-2 sedang mengikuti mekanisme pinjaman luar negeri. Saat ini kami masih menanti persetujuan dari Bappenas,” ungkap Fadhilah dalam pernyataannya kepada media di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Meskipun proyek ini masih dalam tahap perencanaan, Bakti Kominfo memastikan bahwa sudah ada minat dari investor untuk mendanai Satria-2.
“Kami sudah menerima minat dari beberapa pihak, namun kami harus mempertimbangkan bagaimana teknologi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan Satria-2. Pembicaraan dengan investor masih dalam tahap diskusi,” tambahnya.
Sebelumnya, Bakti Kominfo telah mengoperasikan Satria-1 yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, dengan kapasitas 150 Gbps, Satria-1 belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
Satria-2 diharapkan memiliki kapasitas yang lebih besar, mencapai 300 Gbps dan akan dibagi menjadi dua satelit. Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan akses internet di berbagai wilayah. Proyek pengadaan Satria-2 diproyeksikan membutuhkan investasi sebesar USD 884 juta atau sekitar Rp 13,7 triliun.
Proyek ini menjadi langkah strategis dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas internet di Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang sebelumnya masih belum tersentuh oleh akses internet yang memadai. (***)





Leave a Reply